Mahasiswi Universitas Riau Raih Juara 1 Lomba FanArt

Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK) Institut Teknologi Sumatera () Safa Carissa Zora, mengukir prestasi gemilang bersama memenangkan Lomba FanArt Bungkasai XVI yang diadakann di Universitas Riau. Lomba ini menarik partisipasi banyak peserta berasal dari beragam kampus di seluruh Indonesia.

Dalam kompetisi ini, peserta lomba ditantang untuk menciptakan fanart atau gambar yang dibikin oleh seseorang, menyerupai atau merujuk terhadap suatu tokoh atau sifat spesifik yang sudah tersedia sebelumnya. Tokoh atau sifat fanart dapat berasal berasal dari komik, film, atau video game. Dalam lomba ini, peserta diminta menyebabkan fanart bertema Melihat Bunga Sakura atau termasuk disebut Hanami. Dengan karya memukaunya Safa Carissa Zora sukses raih prestasi bersama jadi juara pertama.

Dengan mengandalkan aplikasi yang didownload secara gratis di playstore, Safa menggambarkan seorang laki-laki yang tengah memegang ranting pohon Sakura dan memandangnya bersama indah bersama panorama tepi tebing dan air terjun yang dikelilingi pohon Sakura yang meningkatkan kesan musim semi merah mudanya. Untuk beri tambahan ciri khas negara Jepang, ia termasuk beri tambahan gambar kuil-kuil khas Jepang di belakangnya.

Bagi Safa ini merupakan cara awal untuk raih cita-citanya untuk jadi komikus atau animator. “Saya amat sungguh-sungguh mengikuti lomba yang merupakan bidang yang saya sukai ini dan menjadikannya sebagai cara awal bagi saya untuk raih cita-cita saya untuk jadi komikus/animator,” ujar Safa.

Selain itu, Safa termasuk menjelaskan bahwa kemenangannya diharapkan dapat jadi stimulan untuk mahasiswa lainnya mengukir prestasi di luar bidang akademik dan cocok bakat selama masa kuliah. “Gunakan sementara luang sebaik-baiknya untuk mengasah bakat yang kalian miliki,” ujar Safa.

Pengenalan Teknologi Ramah Lingkungan Biopori di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) laksanakan kunjungan ke kantin Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Pada kesempatan ini, tim mengusung tema “Pengelolaan Teknologi Ramah Lingkungan di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) #15”. Tim kesibukan Pengabdian kepada Masyarakat ini terdiri berasal dari para dosen dan termasuk mahasiswa, yakni Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T., Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., Nurul Pudiastutiningtyas, S.T., Elsan Febiyanti, Alvina Shafa Safira, dan Muhammad Iqbal Setya Wardhana. Pada kesibukan ini, Tim beri tambahan pelatihan dan pengenalan tentang aplikasi teknologi ramah lingkungan (biopori) sebagai pengolahan sampah organik.

Biopori merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan berwujud lubang berpori untuk pengolahan sampah organik, hingga membuahkan pupuk kompos. Selain sebagai alat pengolahan sampah organik, biopori mempunyai peran perlu di dalam menangkal banjir dan juga mendukung meneruskan air hujan ke di dalam tanah hingga manjadi air tanah yang berkualitas.

Sesuai bersama SDGs poin 15 tentang kehidupan daratan, pelatihan biopori ini ditujukan untuk beri tambahan ilmu dan pengenalan teknologi ramah lingkungan yang dapat mendukung memelihara daratan khususnya tanah. Pelatihan ini dijalankan di lingkungan kantin Sekolah Vokasi yang diikuti oleh seluruh pengelola kantin. Pelatihan dimulai bersama pertolongan materi tentang Biopori lantas dilanjutkan demonstrasi pemakaian teknologi ramah lingkungan (biopori) di dalam produksi sampah organik.

Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., (Ketua Tim Pengabdian Masyarakat) “dengan alat yang simpel ini, selangkah dapat mendukung memelihara bumi kita, dikarenakan alat ini mempunyai banyak faedah diantaranya solusi pengolahan sampah organik, penangkal banjir, memperbaiki kualitas air tanah dan juga mendukung ekosistem di dalam tanah hingga menyebabkan tanah subur”. “Semoga alat ini dapat berguna dan mendukung mengatasi sampah organik di lingkungan” lanjutnya.

Endang, salah satu pengelola kantin Sekolah Vokasi, jadi amat bahagia bersama pelatihan Biopori tersebut, dikarenakan selama ini pengelola kantin jadi kesusahan di dalam mengatasi sampah organik di kantin. Sampah organik di kantin bila dibiarkan di tong sampah akan meinmbulkan bau, yang berdampak mencemari lingkungan. Oleh dikarenakan itu bersama adanya pelatihan Biopori ini amat mendukung pengelola kantin di dalam mengatasi sampah organik. Untuk informasi lebih lengkap anda bisa mengunjungi halaman website imigrasibekasi.com.